Waktu kecil kita tentu pernah mendengar nasihat demikian ini, “Bila makanannya tak dihabiskan, nanti makanan atau nasinya nangis, lho!”. Ternyata, istilah “nasi menangis” itu yakni salah satu upaya untuk mencegah kita melaksanakan food waste sedari dini. Apa sih food waste itu?

Berdasarkan Food and Agriculture Organization (FAO), food waste yakni sampah makanan yang diwujudkan di tingkat konsumen. Istilah lain yang terkait dengan food waste yakni food loss yang dilakukan oleh produsen. FAO mengeluarkan data pada tahun 2011, bahwa setiap-setiap tahunnya terdapat 1,3 juta ton sampah makanan, bagus dari tingkat produsen ataupun konsumen dengan tarif yang berimbang dengan $750 juta. Tapi, di sisi lain, 759 juta orang bahkan mengalami kelaparan. Indonesia sendiri menjadikan sampah makanan sebanyak 13 juta ton per tahun, yang hakekatnya dapat diberikan untuk menyelamatkan perut 27 juta orang berpenghasilan rendah di Indonesia.

Food waste terjadi di sepanjang rantai pasokan makanan. Pada tingkat produsen, food waste terjadi pada cara kerja produksi dan cara kerja panen. Pada cara kerja produksi, food waste terjadi sebab elemen lingkungan, gudang yang kurang baik, hingga petani yang cuma memilih buah atau slot gacor hari ini sayuran yang pantas, lalu buang sisanya. Pada cara kerja panen, kurangnya teknologi dalam mengolah dan memperpanjang usia makanan turut serta serta mendonasi dalam rantai food waste.

Pada tingkat konsumen, pengemasan makanan yang kurang total, tak adanya pendingin di truk, susahnya pemasaran, dan jalan yang buruk, menjadi penyebab food waste pada cara kerja industri. Pada cara kerja distribusi dan penjualan, food waste sekali-sekali terjadi saat permintaan makanan kelebihan dari sangkaan atau pengorderan makanan yang tak wajar. Pada tingkat konsumsi rumah tangga, cara pengawetan makanan yang salah dan penyajian yang berlebihan di rumah atau di cafe bisa mengakibatkan food waste.

Lalu, kenapa pengetahuan akan food waste itu penting? Kenapa kita harus tak menjadi salah satu manusia yang berkontribusi kepada peningkatan food waste? Food waste yang tak dikelola dengan bagus bisa menjadikan gas metana yang berkontribusi sebagai penyebab pemanasan global atau peningkatan temperatur bumi. Jangan kaprah hal ini cuma memengaruhi lingkungan. Aktivitas ekonomi dan sosial turut serta serta dijangkiti oleh rantai food waste. Dari segi ekonomi, seperti yang di atas telah dibahas, bahwa secara global kita buang sekitar $750, lebih tinggi dari PDB Arab Saudi. Walaupun kerugian sosial, kita harus bisa memberi makan sekitar 850 juta orang yang kelaparan setiap-setiap hari, atau yang tak mempunyai jalan masuk ke makanan. Tapi, segala itu cuma usai dalam hitungan data dan angka tanpa memberi manfaat pada banyak aspek.

Kebanyakan dari manusia cuma memandang sedikit dari banyak imbas yang diakibatkan oleh satu sendok saja makanan yang kita sia-siakan, yang sedangkan, jika kita lebih jeli dalam memandang dan bertingkah, banyak sekali imbas-imbas kasat mata yang sejatinya bagus secara langsung ataupun tak langsung kita turut serta serta larut di dalamnya.

Pada tahun 2050, diprediksi bumi akan disesaki oleh 9,6 milyar populasi manusia, yang mana artinya diperlukan kiranya tiga planet bumi untuk menyediakan sumber daya alam guna mempertahankan gaya hidup ketika ini. Sederhananya, hal ini bermakna kita memerlukan sebuah keajaiban slot888 di masa yang akan datang supaya perut populasi manusia di dunia tak keroncongan. Oleh sebab itu, kondisi harus dibalik sesegera mungkin, dari hal sekecil mungkin. Berikut dua kiat tingkatan yang dapat kita lakukan sebagai manusia masa sekarang untuk perubahan di masa yang akan datang.

Pertama, edukasi diri kita sendiri. Sebuah kutipan anonim mengatakan “Edukasi yakni senjata paling kuat yang bisa kita lakukan untuk merubah dunia”. Dengan edukasi kita bisa merubah perilaku dan akhirnya, kita bisa merubah dunia ke arah yang lebih bagus. Contoh dari perubahan perilaku itu yakni; membikin agenda makan, membeli yang kita butuhkan saja, mendaur ulang apa yang tersisa, simpan apa yang tak kita makan, dan mulai memasak sendiri makanan yang kita konsumsi, dan mengambil makanan sesuai porsi.

Kedua, ambil peran dalam mengurangi food waste dan food loss. Metode bagaimana kita mengambil peranan sebagai prajurit anti-food waste bisa berjenis-jenis-variasi, dapat diawali dari diri kita sendiri, lalu mengajak orang lain dengan motivasi berbagi, dan berjenis-jenis-variasi cara lainnya. Terlepas dari bagaimana cara yang kita ambil, yang secara khusus di sini yakni kita harus konsisten menjadi pencetus bagi diri sendiri ataupun lingkungan.

Pada tahun 2050, dunia akan memerlukan sekitar 60 persen lebih banyak kalori per tahun untuk memberi makan 9 miliar lebih orang yang diproyeksikan. Memangkas tingkat food waste dan food loss global bisa menolong menutup kesenjangan makanan ini sekalian slot demo wild west gold menjadikan manfaat lingkungan dan ekonomi.